Friday, May 24, 2013

Pengertian, Definisi, Bentuk dan Produk Jurnalistik

Apa bedanya jurnalistik dengan pers? Dalam pandangan awam,  jurnalistik dan pers seolah sama atau bisa dipertukarkan satu sama lain. Namun sesungguhnya tidak. Jurnalistik menunjuk pada proses kegiatan, sedangkan pers berhubungan dengan media. Dengan demikian,  jurnalistik pers berarti mengumpulkan, mengolah, memuat dan menyebarkan berita melalui media berkala pers yakni surat kabar, tabloid atau majalah kepada khalayak seluas-luasnnya dengan secepat-cepatnya.

A. Arti dan Definisi Jurnalistik

1. Pengertian Jurnalistik

Secara etimologis, Jurnalistik berasal dari kata Journ. Dalam bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Dengan demikian jurnalistik bukanlah pers, bukan pula media massa. Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan diakui eksistensinya dengan baik.

        Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan utnuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah atau berkala lainnya (Assegaff, 1983:9). Menurut ensiklopedi Indonesia, jurnalistik adalah bidang  profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari.



2. Definisi Jurnalistik
  • F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism (1961:1) menulis: Jurnalistik adalah segala bentuk   yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati.
  • Roland E. Wolseley dalam Understanding Magazines (1969:3), Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematik dan dapat dipercaya utnuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan distasiun siaran (Mappatoto, 1993: 69-70).
  • Adinegoro menegaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang yang pkoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agartersiar seluas-luasnnya (Amar, 1984:30)
  • Onong Uchjana Effendy mengemukakan, Jurnalistik didefinisikan sebagai tknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada masyarakat (2003:955)



B. Bentuk Jurnalistik

Dilihat dari segi bentuk dan pengelolaannya, jurnalistik dibagi kedalam tiga bagian besar: Jurnalistik Media Cetak (News Paper and Magazine Journalism), Jurnalistik Media Elektronik Auditif (Radio Broadcast Journalism),  Jurnalistik Media Audiovisual (Television Journalism).

 1. Jurnalistik Media Cetak


Jurnalistik media cetak meliputi jurnalistik surat kabar harian, surat kabar mingguan, jurnalistik tabloid harian, jurnalistik tablod mingguan, dan jurnalistik majalah. Jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor verbal dan visual. Verbal, sangat menekankan pada kemampuan kita memilih dan menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Visual¸ menunjuk pada kemampuan kita dalam menata, menempatkan, mendesaintata letak atau hal-hal yang menyangku segi perwajahan.

2. Jurnalistik Media Elektronik Auditif

Jurnalistik media elektronik auditif atau jurnalistik radio siaran, lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal. Verbal, berhubungan dengan kemampuan menyusun kata, kalimat, dan paragraf secara efektif dan komunikatif. Teknologikal, berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat ditangkap dengan jelas dan jernih oleh pesawat radio penerima. Fisikal, erat kaitannya dengan tingkat kesehatan fisik dan kemampuang pendengaran khalayak dalam menyerap dan mencerna setia pesan kata atau kalimat yang disampaikan.

3. Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual

Jurnalistik media elektronik audiovisula atau jurnalistik televisi siaran, merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi dramatikal. Verbal, berhubungan dengan kata-kata yang disusun secara singkat, padat, efektif. Visual, lebih banyak menekankan pada bahasa gambar yang tajam, jelas, hidup, memikat. Teknologikal, berkaitan dengan daya jangkau siaran, kualitas suara dan gambar yang dihasilkan serta diterima oleh pesawat televisi penerima di rumah-rumah. Dramatikal,berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatik yang dihasilkan oleh rangkain gambar yang dihasilkan secara simultan. Aspek dramatik inilah yang tidak dipunyai media massa radio dan surat kabar.

C. Produk Jurnalistik

Produk jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkala lainnya seperti radio, televisi, dan media online intertnet. Namun tidak setiap surat kabar disebut poduk jurnalistik. Surat kabar, tabloid, majalah dan buletin dapat digolongkan kedalam tiga kelompok besar: (1) berita (news), (2) opini (views), dan (3) iklan (advertising). Dari tiga kelompok besar itu hanya, hanya berita (news) dan opini (views) saja yang disebut produk jurnalistik, walaupun teknik yang digunakannya merujuk pada teknik jurnalistik.
     Kelompok berita (news), meliputi: berita langsung (straight news), berita menyeluruh (comprehensive news), berita mendalam (depth news), pelaporan mendalam (depth reporting), berita penyelidikan (investigative news), berita khas bercerita (feature news), berita gambar (photo news). Kelompok opini (views), meliputi tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai dan surat pembaca. Sedangkan kelompok iklan, mencakup berbagai jenis dan sifat iklan yang mulai dari iklan produk barang dan jasa, iklan keluarga seperti iklan duka cita, sampai kepada iklan layanan masyarakat. Untuk memisahkan secara tegas antara berita (news) dan opini (views), maka tajuk rencana (editorial), karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca ditempatkan dalam satu halaman khusus, inilah yang disebut dengan halaman opini (opinion page).

Thursday, May 16, 2013

News Opinion: Prof. Asep Saepul Muhtadi: 3 Cara Menempuh Sukses Untuk Mahasiswa

Bandung-JBNEWS. Profesor Asep Saepul Muhtadi selaku Guru Besar Universtas Islam Negeri Sunan Gunung Djati mengemukakan 3 cara menempuh sukses untuk mahasiswa baru dalam rangka Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK). Yang pertama tekuni bidang yang akan di ambil, kedua akrabi teknologi, dan yang ketiga kuasai bahasa asing.

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, selaku pakar komunikasi mengatakan jika mahasiswa ingin sukses akrabi  komputer dan kuasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris.

Wednesday, May 15, 2013

NEWS: Defresi Seorang Ibu Aniaya Diri Sendiri dan Kedua Anaknya

Bandung-JBNEWS.Defresi Sejak ditinggal mati oleh suaminya setahun lalu, ditambah dengan tekanan ekonomi yang semakin membelit hidupnya Mimin seorang ibu di Cijambe, Ujung Berung stres kemudian tega menganiaya diri sendiri dan kedua anak kandungnya yaitu Cici (13) dan Nana (7) hingga terluka pada bagian fisiknya (20/4).

Kejadian ini baru diketahui ketika Ani (35) adik kandung dari Ibu Mimin berkunjung untuk mengantarkan makanan untuk keluarga ini, lalau dilihat ibu Mimin sedang menangis dan kedua anaknya dalam posisi terikat dikursi.

Janda dua orang anak ini mengaku tidak mampu lagi untuk membiayai kebutuhan hidup kedua anaknya lantaran dengan keterbatasan fisik yang tidak produktif lagi dan sulitnya mencari pekerjaan di Bandung.

Korban dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan pertolongan medis selanjutnya akan diajak tinggal bersama adik kandungnya Ani (35) di Cicadas, Bandung sampai kedua anaknya dewasa nanti.

Tuesday, May 14, 2013

7 Pedoman untuk Jurnalisme Baru

1. There is no problem with Journalism

Jurnalistik adalah sebuah bidang yang terkait dengan pers, berita dan wartawan. Dan berita merupakan salah satu kebutuhan sehari-hari bagi setiap orang siapa pun dan dimana pun yang tidak akan ada habisnya. Satu berita selesai dipublikasikan, maka akan muncul lebih banyak berita-berita lain yang menunggu untuk dipublikasikan. Jadi jangan takut terhadap bidang jurnalisme ini.

Masalah yang mungkin timbul adalah pada model bisnis yang mendukung jurnalisme itu sendiri. Lembaga sosial dan wahana komunikasi yang melaksanakan kegiatan jurnalistik adalah pers. Seperti yang dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) UU Pokok Pers No. 40 Tahun 1999. Pers dalam arti luas disebut dengan media massa (cetak, auditif, audiovisual, dan online)

2. People pay for high quality journalism

Dewasa ini, dunia perkembangan media massa secara kuantitas tidak dibarengi dengan kualitas. Jurnalisme beraroma kekerasan dan sensualitas kian mewarnai dunia media massa saat ini. Bagaimana tingkat kadar intelektual masyarakat meningkat apabila terus disuguhkan karya-karya jurnalistik yang tidak berbobot seperti itu.

Karena itu, jadilah jurnalis-jurnalis  yang berkualitas tinggi yagn memiliki fisik yang kuat dan berintelektual tinggi agar mampu membuat karya jurnalistik yang tajam dan baik. Dengan jurnalisme yang berkualitas tinggi, orang-orang pun tak kan segan untuk membayar karya tersebut. Lihatlah The Economist, The New York Times, Wall Street Journal, New Yorker, Atlantic Monthly, Monocle.

3. As long as you will cover the news in a no-bullshit way, you will do fine

Selama kita membuat berita dengan baik dan benar, maka orang-orang akan datang untuk membaca berita kita.

4. Be a good, unique, and valuable journalist

Jadilah seorang jurnalis yang baik. Membuat karya-karya yang unik, lain dari pada yang lain. Dan jadilah wartawan yang berharga.

5. If you want to do journalism, launch a blog right now and get on with it

Jika kamu ingin menjadi seorang jurnalis, maka buatlah sebuah blog dari sekarang dan berkaryalah lewat blog tersebut. Sajikan berita-berita yang up to date, menarik dan berkualitas. Buatlah artikel-artikel atau tulisan-tulisan yang berkualitas tinggi dan unik.

6. Learn how to interact with people online

Kemudian belajarlah cara berinteraksi lewat blog tersebut. Salah satunya dengan menyedian kolom komentar untuk para pembaca, mengadakan forum tanya-jawab, tersambung dengan jejaring sosial seperti facebook dan twitter atau yang lainnya sehingga kamu bisa mendorong partisipasi mereka dan melibatkan orang-orang di media sosial.

 7. Read good stuff

Bacalah hal-hal yang baik. Dan jangan hanya jadi followers terhadap hal-hal baru, tetapi carilah hal baru yang masih orisinil dan jadi dirimu sendiri.

REFERENSI:
  • http://romelteamagazine.blogspot.com
  • http://bighow.com/journalism

Monday, May 13, 2013

Teknik Menulis di Media Online KISS, Keep It Simple and Short!


Pengertian Media Online
  1. Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet.
  2. Media online adalah media massa ”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) –koran, tabloid, majalah, buku-- dan media elektronik (electronic media) –radio, televisi, dan film/video.
  3. Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online –disebut juga cyber journalisme– didefinisikan sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet” (wikipedia).
4.    Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web, termasuk blog), radio online, TV online, dan email.
5.    Isi media online terdiri: Teks, Visual/Gambar, Audio, dan Audio-Visual (Video).

Karakteristik Media Online
  1. Kapasitas luas --halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
  2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
  3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
  4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
  5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
  6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
  7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
  8. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar, chat room, polling, dsb.
  9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
  10. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi tersaji.

Jurnalisme Online
1.     Kehadiran media online memunculkan ”generasi baru” jurnalistik, yakni jurnalisme online (online journalism) –disebut juga cyber journalism.
2.    Per definisi, jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi dengan menggunakan media internet (website). Kamus bebas Wikipedia mendefinisikan jurnalisme online sebagai ”pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui internet” (reporting of facts produced and distributed via the Internet).
3.    Jurnalisme online adalah ”jurnalisme judul” karena perilaku pembaca yang umumnya ”headline reader” atau ”lead reader” –perilaku yang juga berlaku bagi pembaca koran. Tubuh berita biasanya diformat dalam bentuk singkat dan padat. Kelengkapan informasi tetap terjaga karena ada ”berita/tulisan terkait” (linkage).

Keunggulan Jurnalisme Online
Keunggulan jurnalisme online secara detail dikemukakan James C. Foust dalam bukunya, Online Journalism: Principles and Practices of News for The Web (2005):
  1. Audience Control  --audiens lebih leluasa dalam memilih berita.
  2. Nonlienarity --tiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri atau tidak berurutan.
  3. Storage and retrieval --berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah.
  4. Unlimited Space –memungkinkan jumlah berita jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
  5. Immediacy --cepat dan langsung.
  6. Multimedia Capability –bisa menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita.
  7. Interactivity --memungkinkan adanya peningkatan partisipasi pembaca.
Jenis Tulisan
Jenis tulisan media online sama dengan jenis tulisan karya jurnalistik pada umumnya, yakni news, views, dan feature (paduan news & news).

  1. News, Berita –laporan peristiwa, rekonstruksi kejadian, disusun dengan paduan unsur 5W+1H (What,Who, When, Where, Why, dan How) dan sistematika: Head/Judul, Lead/Alinea Pertama, Body/Isi Berita. [Rumus Standard Penulisan Berita: Who does What Where When Why How).
  2. Views, Opini –tulisan berisikan opini, pendapat, atau analisis tentang suatu peristiwa atau masalah. Struktur penulisan: judul, penulis, opening, body, closing.
  3. Feature –tulisan berisi paduan antara fakta dan opini. Struktur tulisan: judul, lead, body, closing. Masuk dalam kategori feature a.l. tips, biografi, pengalaman, ”curhat”, dan catatan perjalanan.
Karakter Pembaca
  1. Menilai situs dalam seperduapuluh detik!
  2. Melihat, pindai, baru membaca
  3. Sekitar 80% memindai (melihat dari kiri atas ke kanan), lalu gambar, grafis, desain.
  4. Umumnya ingin membaca tulisan di internet secara cepat –pembaca judul dan lead.
  5. Pertama kali melihat teks (78%), bukan foto atau grafik.
  6. Secara umum, user pertama kali tertarik pada judul, ringkasan tulisan, atau caption.
  7. Tidak membaca kata per kata, tetapi lebih banyak memindai (scan) (79%, hanya 16% yang membaca kata per kata) tampilan situs, terutama kata-kata yang di-highlight, jenis huruf berbeda, penyajian dengan butir-butir (numerik/bullet/numbering).
  8. Lebih menyukai judul yang tepat pada sasaran (straightforward) dibandingkan judul yang lucu atau cantik.
  9. Membaca ringkasan atau tulisan pendek --karena membaca di layar monitor komputer 25% lebih lambat dibandingkan membaca media cetak.
  10. Tidak berlama-lama di satu situs. User tidak sabaran, memiliki wewenang penuh untuk pindah atau tetap di satu situs.
  11. Kunjungan selama 10 menit sudah termasuk lama.
  12. Daya tahan mata di depan layar monitor terbatas.
Gaya Penulisan
  1. Menyesuaikan dengan karakter pembaca, gaya bahasa jurnalisme online hendaknya: ringkas, padat, to the point.
  2. Judul sederhana dan padat.
  3. Tulisan mudah dipindai memindai (scannable), misalnya dengan subjudul (maksimum tiap lima paragraf), highlight kata-kata penting dengan warna berbeda, cetak tebal, jenis huruf, ukuran huruf, hypertext/hyperlink.
  4. Tulisan pendek lebih disukai. Jumlah kata paling banyak 50% dari media cetak.
  5. Alinea pendek. Satu alinea idealnya hanya terdiri dari 65 karakter atau maksimal lima baris (lines).
  6. Gunakan alinea/paragraf pendek dan jarak antar-alinea.
  7. Uraian panjang dipecah-pecah menjadi beberapa judul, sambungkan melalui multiple hyperlink.
  8. Pembaca tidak suka tulisan panjang dan harus men-scroll jauh ke bawah.
  9. Gunakan tabel atau poin/angka urut ke bawah (bullets or numbering). Pembaca lebih mudah dan lebih nyaman membaca uraian berurut ke bawah daripada membaca alinea panjang.
  10. Terapkan prinsip Piramida Terbalik -- yang penting di atas, uraian selanjutnya.
  11. Gunakan bahasa sederhana dan ”informal” untuk tulisan opini (artikel) dan feature.
  12. Pendekatan ”Piramida Terbalik” lebih intens digunakan dalam penulisan berita online, yaitu benar-benar mengedepankan yang paling penting dan mendesak diketahui pembaca.
  13. Bahasa Jurnalistik (language of mass media) juga kian penting berperan mengingat karakter bahasa jurnalistik yang lugas, ringkas, sederhana, dan mudah dipahami.

The 10 Commandments of Internet Writing
By Garth A. Buchholz, Webpronews.com
1.     Online content is informally written.
2.     Online content is not just about words.
3.     Words are graphical images, too.
4.     Layout and design are critical in a visual medium like the Web.
5.     Chunk it out, chunk it down. (broke into smaller blocks of text separated by a break) or "chunked down" (shortened).
6.     Write strong meta-content (headlines, subheads, cutlines, labels, etc).
7.     Don't reinvent the wheel - just link to it.
8.     Use the traditional newspaper structure of "inverted pyramid" writing.
9.     Make the writing compelling, personal and energetic.
10.   Know your Internet community.

Writing Well for the Web

Webreference.com
  1. Be Yourself. Write Conversationally. It's the most natural way to write -- try writing the same way you speak to a friend.
  2. Write Short, Tight Paragraphs.
  3. Chunk the Information Into Bite-sized Bits. Nobody likes to scroll through a long narrative looking for the "good stuff."
  4. Draw a line between each unique "thought”. Write a headline for each thought (even if the thought is just one paragraph).
  5. Better yet, avoid narrative paragraphs whenever possible. Try using a bulleted list or a table instead. It's a lot easier on the eye.
  6. Use Action Verbs.
  7. Catch Their Attention.
  8. Be Descriptive. Include the key elements of the "thought" in your headline.
Tips1
Robert Niles,”How to write for the Web”, The Online Journalism Review:
  1. Short –ringkas, the shorter the better.
  2. Active voice –gunakan kalimat aktif.
  3. Strong verbspilih kata kerja yang kuat.
  4. Contextual hyperlinking –lengkapi dengan tautan informasi terkait; memungkinkan pembaca memperkaya pengetahuan dan informasi pendukung.
  5. Use formatting –gunakan variasi tampilan huru atau kalimat (), misalnya dengan menggunakan daftar (list), header tebal, dan kutipan (blockquotes).
  6. Easy to read – mudah dibaca; jangan ada blok teks/alinea yang lebih dari lima baris. No block of text more than five lines on the screen.”
Tips2
  1. Layout Sederhana.
  2. Tidak terlalu dinamis dengan animasi berlebihan.
  3. Gunakan foto atau video terkait.
  4. Tempatkan iklan dengan tepat agar tidak mengganggu pembaca.
    Hindari font aneh dan berwarna terang.
    Gunakan EYD/kata baku.
  5. Hindari background musik automatic play.
  6. Hindari Windows Pop Up.
    Informasi kontak/contact form.
  7. Kolom komentar.
  8. Cerita apa pun dapat diceritakan dalam 800 kata — pedoman yang baik untuk tulisan online.

SEO Friendly
1.     EYD/Baku
2.    Logis/SPOK
3.    Panjang 300-500 kata. Maks. 800 kata.
4.    Satu paragraf terdiri atas 3-5 kalimat
5.    Hindari bahasa slank/bahasa gaul.
6.    Akurat, tidak salah ketik.

Tata Bahasa: Beberapa Kesalahan
1.     ”Dan” di awal kalimat.
2.    Kata Mubazir: sementara itu, dalam rangka, perlu diketahui, seperti kita ketahui, dapat ditambahkan, selanjutnya, adapun.
3.    “Sehingga” di awal kalimat.
4.    Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk “di mana” (padanan dalam bahasa Inggris adalah “who”, “whom”, “which”, atau “where”) atau variasinya (”dalam mana”, dengan mana”, “hal mana”, “dalam pada itu”, “yang mana” dan sebagainya).
5.    Angka di awal judul --12 Orang Tewas Tertimbun Longsor. Mestinya, “Dua Belas Orang Tewas…”, “Belasan Orang Tewas Tertimbun Longsor”, atau “Longsor Tewaskan 12 Orang”.
6.    Pasangan kata: baik… maupun….; tidak hanya…. tapi juga....; tidak.... tetapi; bukan... melainkan....

Formula Menulis Berita: 5W+1H
1.     WHO does WHAT When Where Why How (SIAPA melakukan APA di mana, kapan, kenapa, bagaimana)
2.    WHO says WHAT WWWH
3.    WHAT said by WHO WWWH

Note: Formula di atas bisa dijadikan paragraf pembuka tulisan artikel atau feature.


REFERENSI:
  • M Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung: NUANSA CENDIKIA.
  • http://romeltea.com





NEWS: Terkait Sengketa Tanah Sri Anggraeni Didenda 1.4 M

Bandung-JB News. Jual beli tanah di Balendah seluas 221 m2berakhir di meja hijau. Debby Damayantie (48) menggugat pembeli tanahnya Sri Angraeni (37) dengan tuduhan perbuatan melawan hukum. Kamis (25/4).

Debby warga Kopo, Bandung menggugat Sri ke Pengadilan Negeri Bandung karena belum melunasi sisa pembelian tanah sebesar Rp. 125 juta, namun surat-surat kepemilikan tanah tersebut sudah dibalik nama dan diagungkan ke bank oleh Sri. Dalam sidang yang pertama Debby dan kuasa hukumnya M. Lukman Chakim SH. MH., menuntut tergugat untuk membayar kerugian materiil dan immaterial sebasar Rp 1.4 M secara tunai dan sekaligus. Sidang ini di ketuai oleh Hakim Eris Sudarmanto dengan hakim anggota Mula Pangaribuan dan Marulak Purba.

Sidang yang berlangsung 25 menit ini ditunda hingga 16 Mei mendatang karena tergugat 1 Sri Anggraeni dan tergugat 3 Andi Ghaffar tidak hadir dalam persidangan. Pasalnya surat undangan yang dialamatkan untuk tergugat tidak sampai bahkan kembali.

Friday, May 10, 2013

Citizen Journalism



“Masa Depan Citizen Journalism”
Citizen journalism atau yang dikenal juga dengan istilah participactory journalism. Yaitu kegiatan juranlistik yang menempatkan masyarakat turut ikut serta dalam mencari, mengubah, serta serta memberikan sebuah informasi kepada khalayak.


Akses media yang begitu luas dan membuka peluang untuk citizen journalism. Kesempatan bagi khalayakpun untuk melakukan kegiatan jurnalistik semakin besar.


Khalayak dengan mudah menyebarluaskan berita walau tidak sedikit juga isi dari karya jurnalistik yang dibuat sepenuhnya memenuhi aturan dan etika jurnalistik.


Walau namun tak sepenuhnya sebagai jurnalis akan lebih baik jika dalam kegiatannya apapun jenisnya disesuaikan dengan aturan dan etika jurnalistik. Fenomena citizen journalism untuk kedepannya tampaknya akan semakin mewarnai dunia jurnalistik. Fenomena ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan jurnalistik kedepannya.

Meta Tag

Meta tag adalah sejumlah kata atau kalimat yang menggambarkan profil atau content sebuah blog atau website. Meta tag adalah tanda pengenal untuk mesin pencari bagi pengguna. Meta tag adalah salah satu bagian dari SEO on page. Ada 2 jenis meta tag yang paling umun yaitu meta tag deskripsi dan meta tag keyword. Meta tag bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan robot serch engine.

Meta tag deskripsi adalah deskripsi umum tentang web atau blog. sedangkan meta tag keyword adalah kata kunci yang bisa menuntun search engine untuk menemukan suatu blog.

 Lain dengan pendapat diatas, bapak ASM. Romli mengatakan setidaknya ada 3 bagian penting dalam meta tag, yakni :
  1. page title, adalah nama dari blog atau website.
  2. description, diisi dengan deskripsi dari blog/website yang bersangkutan. maximal character-nya 60 character.
  3. meta keyword, kata-kata kunci yang ada dalam content blog.
selain ketiga hal diatas masih ada hal-hal lainnya juga seperti author dan copyright.

NEWS: 13 Terduga Teroris Akan Diperiksa di Mabes Polri




Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berhasil menangkap 20 orang terduga teroris dan tujuh diantaranya tewas. Sementara 13 orang yang masih hidup akan menjalani pemeriksaan intensif di Jakarta.
"Kemudian 13 dari para pelaku, yang tertangkap sudah di bawa ke Jakarta, jadi sudah semuanya baik itu Kebumen, Bandung, maupun Batang, Kendal sudah dibawa ke Jakarta untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Gedung Humas Polri, Jakarta, Jumat (10/5/2013).
Untuk tujuh orang yang tewas termasuk Abu Roban, kata dia, saat ini jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. "Jadi proses identifikasi sudah dilakukan sejak kemarin malam oleh tim DVI kita. proses untuk menyambungkan antara fakta yang ada dengan keluarga," sambungnya.
Menurut Boy, proses identifikasi dilakukan untuk mengetahui secara pasti jati diri para jenazah. Nantinya, setelah mendapat data lengkap, pihaknya akan mengkonfirmasi data yang sifatnya antemortem dan postmortem.
"Kita juga nanti akan melakukan DNA juga terhadap tujuh jenazah. Sehingga dalam proses pengembalian pada keluarga ini bisa tepat," tegasnya.
"Saat ini kita sedang berusaha mencaritahu alamat keluarga, kami berupaya jajaran Tim DVI bersama Densus mendapatkan sampel seperti sampel darah, apapun data odotologi atau catatan lainnya yang dimiliki keluarga, sehingga nanti bisa dicocokkan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Boy mengaku proses indentifikasi akan berlangsung paling cepat satu pekan. "Kita berharap pemeriksaan jenazah paling lambat selesai satu minggu," tutupnya.
Berikut nama-nama terduga teroris yang masih hidup:
1. Faisal alias Boim (Jakarta)
2. Endang (Jakarta)
3. Agung (Jakarta)
4. Agus Widharto (Jakarta)
5. Iman (Jakarta)
6. Puryanto (Kendal)
7. Iwan (Kendal)
8. Farel (Kebumen)
9. Wagiono (Kebumen)
10. Slamet (Kebumen)
11. Budi (Kebumen)
12. Haris Fauzi (Bandung)
13. Wiliam alias Maksum (Bandung).
Berikut nama terduga teroris yang tewas:
1. Abu Roban (Kendal)
2. Bastari (Kebumen)
3. Toni (Kebumen)
4. Bayu alias Ucup (Kebumen)
5. Budi alias Angga (Bandung)
6. Junet alias Encek (Bandung)
7. Sarame (Bandung).
(okezone/10/5/13)

Sejarah Jurnalistik Online


Jenis Jurnalisme baru ini tidak lepas dari ditemukannya teknologi komputer yang diikuti kemunculan teknologi internet, dikembangkan pada tahun 1990-an. Pada 17 Januari 1998 disebut-sebut sebagai tonggak sejarah kelahiran jurnalistik online, yaitu ketika Mark Druge, berbekal sebuah laptop dan modem, mempublikasikan kisah perselingkuhan Preside Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky (Monicagate) di Website Druge Report, setelah majalah Newsweek dikabarkan menolak memuat kisah skandal hasil investigasi Michael Isikoff itu.

Dua tahun kemudian sekitar awal 2000 muncullah situs-situs pribadi yang menampilkan laporan Jurnalistik pemiliknya yang kini dikenal dengan website blog, weblog, atau blog saja. Sedangkan kemunculan di Indonesia ketika akhir kepemimpinan Orde Baru saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Berita tersebut tersebar luas melalui milist  yang dikenal dikalangan aktivis demokrasi dan mahasiswa. Setelah itu, beragam media online pun hadir seperti detik.com, bidik.com dan lainnya.

A. PENGERTIAN
a. Pengertian jurnalistik menurut para ahli diantaranya:
1. Roland E. Wesley
Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum. Pendapat pemerintah , hiburan umum, secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar majalah dan disiarkan di stasiun siaran.

2. Astrid S. Susuanto
Jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari.
3. Haris Sumaridia
Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan mengabarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

b. Pengertian Online
*      Dedik Kurniawan
Online adalah menggunakan fasilitas jaringan internet untuk melakukan upaya penjualan atas produk kita. Online yang dimaksudkan di sini adalah dengan memanfaatkan jaringan Internet ditambah informasi layanan komersial secara online

c. Pengertian Jurnalistik online
Jurnalisme Online adalah Jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia. Jurnalistik online ( Online Journalism ) disebut juga cyber journalism, jurnalistik internet, jurnalistik web ( web journalism ) merupakan “ generasi baru “ jurnalistik setelah jurnalistik konvensional (jurnalistik cetak, seperti surat kabar ) dan jurnalistik penyiaran ( broadcast journalism radio dan televisi ).
*   Ciri cirinya:
1      Borderless: Tidak ada deadline,karena berupa running news
2     Breaking News / Running News : Berita selalu di Update.
3     Cepat: Penerimaan berita oleh audience cepat karena melalui internet
4     Sebaran Luas: Jangkauan berita luas,karena bersifat global.
5     24 jam non-stop: berita dapat diakses 24 jam non stop karena melalui media internet
6     Mudah dicerna: mudah dicerna karena kebanyakan straight news
7     Singkat: singkat karena berupa straight news.
8     Rekaman Mata: merupakan laporan langsung dari mata reporter
9     Langsung: sifatnya langsung ,pembaca dapat langsung berinteraksi.

B. PRINSIP JURNALISTIK ONLINE

Menurut Paul Bradshaw dalam “Basic Principal of Online Journalism“ menyebutkan, ada lima prinsip dasar jurnalistik online diantaranya:
1. Brevity (Ringkas)
Tulisan jangan bertele-tele namun bukan berarti tulisan harus pendek, namun
tulisan yang panjang dapat diringkas dalam beberapa tulisan pendek sehingga
lebih mudah dibaca dan dipahami.
2. Adaptability (mampu beradaptasi)
Perkembangan teknologi komunikasi memaksa jurnalis harus mampu beradaptasi dengan hal tersebut. Seorang jurnalis tidak hanya mampu menulis berita tapi juga harus mampu menggunakan video, kamera dan lainnya. Tak hanya jurnalis yang harus beradaptasi, informasipun harus beradaptasi.
3. Scannabillity (mampu dipindai)
Sebagian besar pengguna situs berita online mencari sesuatu yang spesifik. Tujuh puluh sembilan persen dari pengguna melakukan scan halaman Web. Mereka mencari informasi utama, subheadings, link, dan hal lain yang membantu mereka menavigasi teks pada layar. Hal ini didasarkan asumsi bahwa pengguna tidak betah berlama-lama melihat monitor. Bradshaw menekankan pentingnya dua kata pertama sebagai judul untuk menarik perhatian pembaca.

4. Interactivity (interaktif)
Memberikan keleluasaan pada pembaca situs untuk memanfaatkan apa yang ditampilkan sesuai kehendak mereka atau dengan kata lain, membiarkan pemirsa (viewer atau reader) menjadi pengguna (user).
5. Community and Conversation
Beberapa tahun lalu, email merupakan hal yang paling populer digunakan oleh pengguna internet, namun belakangan ini mulai tergantikan dengan jaringan sosial dan pesan-pesan pendek yang menunjukkan kalau pengguna tidak hanya ingin bersikap pasif dalam menggunakan konten online.

C.KARAKTERISTIK JURNALISTIK ONLINE

Mike Ward dalam Journalism Online  ( Focal Press, 2002 ) menyebutkan beberapa Karakeristik jurnalistik online diantaranya:
    1.    Immediacy
Kesegaran atau kecepatan penyampaian informasi. Radio dan Televisi lebih cepat menyampaikan berita namun harus “ menginterupsi “ acara yang berlangsung ( breaking news ).
    2.    Multiple Pagination
Berupa ratusan page ( halaman ) terkait satu sama lain, juga bisa dibuka tersendiri
    3.    Multimedia
Menyajikan gabungan teks, gambar, audio, video, dan grafis sekaligus
    4.    Archieving
Terasipkan, dapat dikelompokkan berdasarkan kategori ( rubrik ) atau kata kunci ( keyword tags ) juga terimpan lama yang dapat diakses kapan pun.
    5.    Relationship with reader
Kontak atu interaksi dengan pembaca dapat “ langsung “ saat itu juga melalui kolom komentar dan lain-lain.

Karakteristik Menurut James C. Foust:
·         Audience Control
·         Nonlienarity
·         Storage and Retrieval
·         Unlimited Space
·         Immediacy
·         Multimedia Capability
·         Interactuvity

Karakter Jurnalistik online yang disebutkan Rey G. Rosales dalam Elemenet of Online Journalism ( Universe, 2006 ) yaitu:
·         Headline
·         Text
·         Picture
·         Graphic
·         Related Link
·         Audio
·         Slide Show
·         Animation
·         Interactive Feature
·         Interactive  Games



DAFTAR PUSTAKA
Ø  M Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung: NUANSA CENDIKIA.
Ø  Reddick, Randy dan Elliot King (diterjemahkan oleh Masri Maris). 1996. Internet Untuk Wartawan, Internet Untuk Semua Orang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Translate